
Khutbah Jumat Ustadz Bambang Wahyu Hidayat
Khutbah
Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا
أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ |
||
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا |
Yang
pertama dan utama marilah sama-sama kita panjatkan puji serta syukur kehadirat
Allah SWT yang sudah banyak melimpahkan banyak anugrah kepada kita baik yang
kita sadari maupun kita tidak sadari yang niscaya jikalau kita menghitung
nikmat yang di berikan Allah kita tidak akan mampu untuk menghitungnya “Fain Tauddu Ni'matallahi La Tukhsuuha”
Apabila Kamu Menghitung Nikmat Allah ( Yang
Diberikan Kepadamu ) Maka Engkau Tidak Akan Mampu (Karena Terlalu Banyak)
Alhamdulillah hari ini kita masih deberikan umur
panjang serta kesempatan untuk memenuhi panggilan Allah, menjadi tamu Allah
yaitu menjalankan kewajiban Shalat Jum’at berjamaah untuk itu selaku khotib berpesan kepada para
jamaah dan khotib sendiri untuk
meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan berusaha
dengan sepenuh hati menjalankan perintah2Nya dan berusaha menjauhi laranganNya,
beruntunglah bagi orang tunduk dan patuh terhadap tuntunan dan ajaran Allah yang disampaiakn oleh Nabi Muhammad
SAW, karena balasanya tiada lain adalah Syurga,
semoga ibadah2 yang sudah kita laksanakan baik yang sunnah maupun yang wajib diterima
Allah SWT.
Sholawat
beserta salam mudah-mudahan tetap kita sampaikan kepada Baginda Rasulullah SAW,
beserta keluarga, sahabat, Tabi’in,Tabiut Tabi’in
dan kepada Umatnya yang senantiasa mengikuti ajaran dan tuntunanya, semoga di
hari kiamat kita mendapatkan Syafaatnya, Aamiin, Aaamiin, Yaa Robbal
‘Aalamiin
Perintah
Birrul Walidain
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah menyebut ibadah kepada-Nya dan bersyukur kepada-Nya beriringan dengan
pesan wasiat kepada orang-orang beriman untuk berbuat baik serta berbakti
kepada kedua orang tua. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala
dalam surat:
1.
Al-Isra’: 23-24
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ
الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(24)
”Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.
Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.
Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku sewaktu kecil.”
Bagaimana bisa seorang anak menuntut secara hokum orang tuanya, ada anak menyiksa orang tuanya,
ada anak menyia nyiakan orang tuanya, dan tidak di sadari bahkan ada anak yang
menjadikan orang tuanya sebagai asisten rumah tangga dengan cara mengasuh
cucunya dikarenakan lebih memberatkan pekerjaanya daripada mengasuh dan
mendidik anaknya sendiri, Bahkan merasa terbebani jika orang tua tinggal
bersama kita.
Apabila orang tua kita sdh mulai sakit-sakitan,
pendengaranya sudah berkurang, ingatanya sdh mulai pudar ( Pikun ) kadang tidak mau atau sungkan untuk merawat dan memperhatikanya,
dikarena anak-anaknya sibuk dgn
pekerjaanya, maka orang tuanya pasti merasa sedih dan kesepian di akhir2
hidupnya, dgn tega2nya orang tuanya di titipkan di panti jompo.. Na’uudzubillah…
padahal di saat itulah harapan orang tua utk ingin di perhatikan oleh
anak-anaknya
mereka tidak
ingat ketika ibunya mengandungnya selama 9 bulan, waktu kecil di susuinya dgn
penuh kasih sayang, diberikan makanan yg bergizi, di sekolahkan kita sampai
menjadi orng yg sukses, apakh orng tua kita meminta balasan, tidak…
padahal dgn kita merawat dan memperhatikan
orang tua kita, itu adalah ladang amal
untuk kita jikalau kita tulus ikhlas berbakti kepada orang tua, tiada lain
balasanya adalah syurga.
Keutamaan
Birrul Walidain
Berbakti kepada orang tua selain
merupakan perkara besar yang sangat diperhatikan oleh Allah Ta’ala
secara langsung, juga memiliki banyak keutamaan yang agung bagi siapa saja yang
melaksanakannya dengan baik, penuh kesungguhan dan ketulusan karena Allah.
Di antara keutamaan berbakti kepada
orang tua dalam ajaran Islam adalah:
1.
Birrul walidain
merupakan wujud
implementasi ketaatan seorang hamba kepada Allah dan kepada Rasul-Nya
berdasarkan hadits Nabi yang terdapat
dalam Ash-Shahihain dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata,
”Nabi ditanya apakah amal yang paling utama itu?
Beliau menjawab,”Iman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian
berbakti kepada kedua orang tua... “ [Hadits riwayat Al-Bukhari dan
Muslim
2.
Mentaati kedua
orang tua dan menghormati mereka adalah sebab untuk masuk ke dalam surga.
Hal ini sebagaimana di dalam Shahih
Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ
beliau bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ
رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ
عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ . صحيح
مسلم 4627
“ Benar-benar rugi, benar-benar rugi,
benar-benar rugi.” Lantas ditanyakan kepadanya, “Siapakah wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,”Orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya atau
kedua orang tuanya yang mencapai usia tua namun dia tidak masuk ke dalam surga
(dengan sebab berbakti kepada keduanya, pent).” [Shahih Muslim (4627)]
3.
Menghormati kedua orang tua dan mentaati
mereka akan menyebabkan tumbuhnya kedekatan hati dan rasa cinta.
4.
Menghormati kedua orang tua dan mentaati
mereka itu merupakan wujud syukur kepada keduanya karena mereka merupakan sebab
keberadaan anak di dunia ini. Selain itu juga merupakan bentuk rasa syukur atas
pendidikan dan pemeliharaan mereka terhadap anak.
Jadi birrul walidain merupakan
perwujudan pelaksanaan perintah Allah Ta’ala dalam surat Lukman: 14
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
5.
Bila seseorang berbakti kepada kedua
orang tuanya maka dia nanti ketika menjadi orang tua juga akan memiliki anak yang
berbakti kepadanya.
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا
الْإِحْسَانُ
”Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” [Ar-Rahman:
60]
Cara
Berbakti Kepada Orang Tua
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Berbakti kepada kedua orang tua itu
berlangsung sepanjang kedua orang tua masih hidup dan terus berlanjut meskipun
kedua orang tua sudah meninggal dunia. Kewajiban berbakti kepada kedua orang
tua hanya berhenti saat ajal telah menjemput diri kita.
1.
Birrul Walidain Ketika Masih Hidup
Bila orang tua kita masih hidup maka
cara berbakti kepada orang tua kita secara garis besar ada tiga:
- Taat kepada
keduanya dalam hal yang ma’ruf. Hal ini berlaku juga dalam perkara mubah asalkan tidak melanggar
syariat.
- Bersikap rendah hati
kepada mereka dan merendahkan diri kepada mereka.
2.
Birrul Walidain Sesudah Orang Tua Meninggal dunia
Bila orang tua seorang muslim sudah
meninggal, maka cara melakukan kebaktian kepadanya sesuai dengan penjelasan
dalam hadits Nabi ﷺ
Dengan cara mendokanya,
beristighfar utk mereka, serta melaksanakan janjinya atau wasiatnya, dengan ini
maka semoga kita tergolong anak yg sholeh yg mendoakan kedua orang tuanya yg
sdh meninggal.
Buah
Bakti Kepada Orang Tua
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Setiap amal shaleh di dalam Islam pasti
memiliki buah-buah manis yang bisa dirasakan di dunia ini. demikian pula dengan
amal shaleh berbakti kepada kedua orang tua. Sebagai salah satu amal yang
paling utama dalam Islam setelah beriman kepada Allah ta’ala,
pasti birrul walidain memiliki buah yang manis yang dpt kita petik yaitu syurgaNya allah Swt.
Semoga Allah memberikan
petunjuk dan Rahmatnya dan ketetapan hati untuk bisa berbakti kepada kedua
orang tua yang menjadi jalan pengampunan atas dosa2 kita dan mendapatkan jalan
keluar dari kesulitan . Aamin.
وَٱلْعَصْرِ. إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ, إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا
اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ
كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ
خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى
اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ
، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله
يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ
عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ
اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى
اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ
وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا
وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا
رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ
اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
robbanaghfirlana zunubana waliwalidaina warhamhuma kama robbayana sighoro
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ
الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ
بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
. رَبَّنَا
اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ
النَّارِ.
عِبَادَ الله! اِنَّ
الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ
يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُوْنَ .